Crazy Lady - Urban Legend Indonesia

Bob sudah berada di hutan seharian untuk
berburu rusa. Hari hampir gelap ketika dia
kembali ke kabin kecilnya dan dia heran ketika
mendapati pintu depan kabinnya dalam keadaan
terbuka. Dengan hati-hati, dia menyelinap masuk
kedalam kabin dan terkejut karna melihat
seorang perempuan berdiri didepan perapian.
Dia adalah gadis tercantik yang pernah Bob
temui. Dia mempunyai wajah cantik dan rambut
coklat yang indah tergerai sampai kebahunya.
Dia memakai rompi putih yang dikancingkan
rapat menutupi perutnya dan memakai celana
Jeans berwarna biru pudar.
Gadis itu memperkenalkan diri sebagai Jessica
dan dia sedang tersesat. Semula dia berencana
datang ke kabin ayahnya didekat hutan, tetapi
dia berkeliling-keliling sebentar dan akhirnya
tidak dapat menemukan jalan kembali. Sudah
seharian dia mengelilingi hutan tapi tetap tak
menemukan jalan pulang.
Bob berkata bahwa dia akan menolongnya, tapi
saat itu sudah terlalu malam untuk berjalan
ditengah hutan. Akhirnya Bob menawarkan
Jessica untuk menginap di kabinnya malam itu,
dan besok pagi mereka akan bersama-sama
mencari kabin ayahnya. Jessica berterimakasih
dan menawarkan diri untuk membuatkan makan
malam sebagai tanda terimakasihnya pada Bob.
Selepas makan malam, mereka berbincang-binc
ang sebentar dan Bob merasa senang mendapat
teman perempuan malam itu. Jujur saja, Bob
tidak mengenal banyak wanita dihidupnya. Dia
sudah lama tinggal dikabin kecilnya di dalam
hutan.
Akhirnya, Jessica mulai mengantuk. Ketika itu
hampir jam 2 pagi. Bob memberitahu Jessica
untuk tidur ditempat tidurnya dan dia sendiri
akan tidur disofa. Tanpa basi-basi, Jessica naik
ketempat tidur dan tak lama kemudian dia sudah
tertidur dengan nyenyak.
Bob melihat Jessica yang sedang tertidur dari
tempatnya. Dia mengagumi betapa cantiknya
gadis itu, dia adalah gadis tercantik yang pernah
dilihatnya. Bob berpikir bahwa Jessica adalah
gadis yang baik untuk menemaninya menjalani
sisa hidupnya. Dia cantik, berambut coklat yang
indah, dan baik hati. Tapi Bob pesimis kalau
gadis seperti Jessica dapat jatuh cinta pada pria
seperti seperti dirinya.
Bob masih membaringkan diri di sofanya dan
mencoba untuk tidur sambil mendengarkan
musik di radio. Dia mengecilkan volum radio
supaya tidak mengganggu tidur Jessica. Ketika
Bob hampir terlelap, musik di radio berganti
dengan siaran berita lokal. Reporter mengatakan
bahwa polisi sedang menyisir area hutan dalam
pencarian seorang tahanan yang melarikan diri
dari sebuah rumah sakit negeri untuk pelaku
tindakan kriminal. Mendengar berita itu, Bob
langsung menajamkan pendengarannya.
Reporter berkata lagi wanita yang melarikan diri
ini adalah wanita yang berbahaya dan
bersenjata. Dia bertanggung jawab atas
pembunuhan suaminya secara brutal. Psikolog
yang memeriksanya menyatakan bahwa dia
menderita penyakit mental dan akhirnya dia
dikirim ke bagian tindak kriminal di sebuah
rumah sakit negeri.
Akan tetapi, ketika hendak dipindahkan kerumah
sakit, dia berhasil melumpuhkan para petugas
yang mengawalnya menggunakan pisau yang dia
curi dari kafetaria penjara. Dia menikam mereka
hingga mati dan melarikan diri kedalam hutan.
Polisi telah mencarinya seharian ini, tapi sampai
sekarang mereka belum juga menemukannya.
Berita itu juga mendeskripsikan ciri-ciri wanita
gila itu. Dia mempunyai tinggi badan kira-kira 5
kaki, berusia kira-kira 26 tahun, berambut
coklat, dan sangat menarik. Dia memakai
seragam penjara ketika dia melarikan diri, tapi
mereka mengatakan dia mungkin bisa saja
mencoba mencuri pakaian untuk menyamarkan
dirinya. Polisi memperingatkan kepada
masyarakat jika melihat wanita dengan ciri-ciri
seperti yang disebutkan, hendaknya tetap
menjaga jarak karna wanita ini sangat berbahaya
dan segeralah menelpon polisi.
Darah Bob membeku ketika melihat Jessica yang
sedang tidur dengan nyenyaknya. Ciri-ciri Jessica
sangat cocok dengan ciri-ciri perempuan gila
itu. Muda, berambut coklat, dan cantik. Dia
sedang melarikan diri dari pencarian polisi. Bob
yakin sekali kalau Jessica pastilah mempunyai
rencana untuk membunuhnya ketika ia sedang
tertidur. Dia tidak akan membiarkan semua itu
terjadi. Dia tahu apa yang harus dilakukannya
sekarang.
Tiba-tiba Bob melompat dari sofa dan membuka
pintu depan kabin dengan kasar. Jessica bangun
dan melihat kearah Bob dengan ketakutan,
wajahnya menyiratkan ekspresi bingung. Bob
langsung menerik rambut Jessica dan
menyeretnya kepintu depan, Jessica
memberontak dan berteriak dengan liar.
Akhirnya, Bob berhasil membawa perempuan
kepintu depan, kemudian melemparkannya ke
kegelapan malam. Jessica mendarat
direrumputan diluar kabin. Kemudian dengan
sigap dia segera bangun dan mencoba berlari
kearah pintu depan, berusaha masuk kembali ke
dalam kabin. Tapi Bob menutup pintu dengan
cepat dan menguncinya.
Bob menahan pintu dengan tubuhnya, berjaga-
jaga siapa tahu Jessica mencoba mendobrak
pintunya. Bob bisa mendengar suara Jessica
diluar sana. Dia meninju pintu kabin,
menendang-nendang dengan kakinya dan
berteriak-teriak meminta Bob mengizinkannya
masuk.
Dan kemudian terdengar Jessica berteriak
melengking yang membuat Bob menggigil.
Suaranya terdengar seperti suara hewan liar
yang buas dan membahayakan. Hanya orang
yang benar-benar sudah gila dan 'sakit' yang bisa
berteriak seperti itu.
Kemudian yang terdengar hanyalah kesunyian
yang mencekam. Bob mendengar langkah kaki di
luar sana yang bergerak menjauhi pintu depan
kabinnya. Bob masih sangat ketakutan. Tapi tak
lama kemudian, dia melihat genangan darah
merembes dari celah di bawah pintunya.
Semakin lama semakin banyak darah yang
merembes dan mengenai kakinya.
Setelah berhasil mengumpulkan sisa-sisa
keberaniannya, Bob membuka pintu perlahan
dan terkejut melihat apa yang dia temukan
dipintu depan. Jessica terbaring disana dengan
pisau besar menancap dikepalanya dan tubuhnya
telanjang, matanya terbelalak ketakutan. Melihat
kejadian itu, Bob mencoba memahami apa yang
sebenarnya sedang terjadi. Dan dia melihat
tumpukkan pakaian yang berwarna biru
teronggok di rerumputan disebelah mayat
Jessica.
Bob mengambil baju biru dan dan hendak
menutupi mayat Jessica yang bugil. Ketika dia
memeriksa baju itu, dia baru menyadari kalau
baju itu adalah seragam berwarna biru yang di
bagian punggungnya terdapat print tulisan
berwarna hitam yang bertuliskan “TAHANAN”.
Dia berlutut disamping mayat Jessica ketika dia
menyadari apa yang telah terjadi.
Wanita gila pembunuh itu ternyata telah
membunuh Jessica untuk mengambil bajunya.
Previous
Next Post »