Security Camera - Urban Legend Indonesia

Ada dua orang remaja pria yang bersahabat
karib, mereka bersahabat sejak mereka sekolah.
Karena kebutuhan ekonomi dan unmenambah uang saku mereka berdua bekerja
part time disebuah toserba kecil yang buka
selama 24 jam. Mereka mulai bekerja sejak
tengah malam dan shift berakhir pada jam 7
pagi keesokan harinya.
Karena dua remaja ini bekerja pada malam hari
dimana sedikit pelanggan yang datang, mereka
berdua seringkali merasa bosan. Mereka lebih
sering duduk dibelakang meja kasir, ngobrol,
menonton film atau bermain game di ipad
mereka.
Pada suatu malam mereka seperti biasanya
duduk dibelakang meja kasir, mengobrol dan
makan makanan kecil. Monitor kamera
keamanan ada di belakang meja kasir, dan posisi
membelakangi meja kasir, dan selang beberapa
waktu mereka tidak melihat apa apa. Karena
pengunjung tiap malam selalu sepi bahkan nyaris
tidak ada mereka mengecek monitor ini sesekali
saja. Layar monitor ini terbagi menjadi empat,
merekam empat bagian dari toserba tersebut
yaitu; parkiran, lorong makanan, kasir dan rak
majalah.
Ketika salah satu penjaga toko melirik ke
monitor, dia melihat ada seorang wanita yang
berdiri menghadapa rak majalah memunggungi
kamera. Wanita ini memiliki rambut panjang
yang lebat dan terlihat sangat lurus dan berkilau
sampai pada pinggangnya.
“aneh” katanya dalam hati “aku tidak mendengar
suara pintu toserba terbuka sebelumnya,
bagaimana bisa dia berada disana”
Namun dia tidak begitu memperdulikan hal ini
dan kembali asyik menonton film di ipadnya.
Namun sesuatu yang aneh terjadi. satu setengah
jam berikutnya dan ketika dia melirik ke monitor
lagi, wanita ini masih ada disana. Dia tidak
menunjukan tanda tanda bahwa dia bergerak
atau berpindah tempat, atau melakukan hal
lainnya. Dia hanya berdiri disana, dan tampak
tertunduk seperti sedang melihat majalah.
Penjaga toserba ini kemudian merasa kesal juga
“wanita ini pasti sedang berusaha untuk
membaca majalah secara gratisan!” dia
kemudian mengamati gambar di monitor,
mencoba mengamati wanita ini lebih jelas,
namun dari layar monitor tampak terlihat bahwa
tangan wanita ini kosong. Dia hanya berdiri
disana, seperti menatap lurus kearah majalah
yang tersusun rapi dirak.
“hey” penjaga toko ini kemudian berbisik kepada
rekannya. “apakah kau pikir wanita ini hendak
mencuri sesuatu?”
Temannya berpikiran sama dengannya dan
menganggukan kepala. Perilaku wanita ini
Nampak sangat mencurigakan, kemudian dua
remaja penjaga toserba ini keluar dari ruang
dibelakang meja kasir untuk menyelidiki apa
yang sebenarnya terjadi dan berencana untuk
menangkap basah wanita ini jika benar dia
memang punya niat untuk mencuri sesuatu.
Salah satu dari mereka pergi mengendap endap
lewat lorong samping kiri dan satu yang lainya
dari sisi sebelah kanan, namun ketika mereka
mengintip pada arah rak majalah, mereka
sungguh terkejut, karena wanita tersebut sudah
tidak ada ditempat.
“kemana perginya teletubies???” kata salah satu
dari mereka berusaha untuk melawak untuk
mencairkan suasana yang membuat mereka
sedikit merinding. “kemanapun wanita itu
pergi… seharusnya dia berpapasana dengan kita
tadi”
Begitu dia menyelesaikan kalimatnya, mereka
berdua mendengar suara guyuran air dari arah
kamar kecil.
“apa apaan ini?” kata pelayan kedua “bagaimana
caranya dia bisa sampai dikamar mandi?”
Dua pelayan ini kemudian memeriksa monitor
kamera keamanan lagi, namun ketika mereka
melihat monitor, wanita itu sudah ada di depan
rak majalah lagi, berdiri tertunduk, sama seperti
sebelumnya.
“wahhh… dia benar benar secepat kilat” kata
salah satu pelayan bingung.
“terlalu cepat…” sahut temannya lagi.
Berpikir bahwa pasti ada kerusakan dengan
kamera keamanan, mereka berdua kembali ke
rak majalah, dan lagi… mereka tidak menemukan
siapapun disana. Keringat dingin mulai menetes.
Mereka saling berpandangan dan mulai merasa
ketakutan, tanpa banyak kata lagi mereka segera
menuju ke ruang dibelakang kasir lagi.
Kali ini ketika mereka mengecek monitor lagi,
kamera keamanan menunjukan bahwa tidak ada
siapapun di depan rak majalah.
“dia pergi” kata salah satu pelayan sambil
menghela nafas lega dan memalingkan wajahnya
kearah temannya.
“tunggu… jangan bergerak sedikitpun….” Bisik
temannya tiba tiba.
Mereka berdua terdiam terpaku, menatap kearah
layar monitor.
“ada apa?” tanya pelayan satunya
Dan temannya menjawab dengan suara bergetar
dan berbisik nyaris tak terdengar “jangan
menoleh kebelakangmu”
Pelayan pertama merasa bingung, namun merasa
tegang juga melihat kelakuan temannya ini. dia
hanya melihat bayangan dirinya dan temannya
terpantul di layar monitor. Dan kemudian dia
menyadarinya….. tepat diantara wajah mereka di
pantulan layar dia melihat wajah orang ketiga.
Sebuah wajah yang sangat pucat…. Wajah dari
seorang wanita.
Mereka berdua terlalu ketakutan sehingga tidak
mampu untuk ersuara apalagi berteriak. Mereka
hanya berdiri disana, terpaku diselimuti horror
yang sangat mengerikan, bulu kuduk serasa
berdiri semua dan mereka tidak berhenti
gemetar. Namun beberapa menit kemudian
wajah wanita itu menghilang.
“kupikir dia sudah benar benar pergi sekarang”
kata salah satu pelayan. Dengan gugup dia
menoleh perlahan dari balik bahunya…. Dan
memang tidak ada siapapun disana.
Namun temannya ini masih tampak sangat
ketakutan. Keringat dingin masih terus saja
mengalir dari wajahnya.
“kupikir belum” katanya
Mereka beruda kemudian melihat kea rah layar
monitor lagi. Dan mereka melihat lagi wanita
itu…. berdiri disana dalam keadaan seperti
sebelumnya. Dan perlahan lahan kepalanya
berputar menghadap tepat kearah kamera…
perlahan… sangat perlahan sehingga akhirnya
benar benar menghadap kamera, namun yang
menghadap kamera hanya kepalanya saja
sedangkan badannya masih tetap menghadap
kearah rak buku. Dan perlahan lahan pula wanita
ini mulai tersenyum… senyuman melebar
menjadi sebuah seringai. Namun seringai ini
demikian lebarnya hingga Nampak mulutnya
menjadi sangat lebar… mulutnya Nampak sobek
dari ujung telinga kiri sampai ujung telinga
kanan. Dari tangannya wanita itu kini terlihat
memegang sebilah pisau. Dan lewat sudut yang
tidak mungkin pula kemudian wanita ini tampak
seperti mengiriskan pisau itu ke lehernya
sendiri.
Melihat pemndangan horror yang mengerikan ini
mereka berdua tanpa pikir panjang lagi segera
mengambil langkah seribu. Mereka berlari
terbirit birit tanpa pernah menoleh kebelakang
lagi. Mereka hanya berhenti berlari ketika
sampai dirumah mereka.
Keesokan harinya, dua remaja ini segera
menghadap pemilik toserba dan mengundurkan
diri dari pekerjaannya. Saat ini toko tersebut
tidak buka 24 jam lagi. Toko ini tutup menjelang
tengah malam dan baru dibuka lagi saat pukul 7
pagi.
Previous
Next Post »